Upacara Lanjutan Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Simbang

Jejak Kemerdekaan dalam Harmoni Desa

Simbang, 26 Agustus 2025 – Udara pagi di Desa Simbang seolah membawa nuansa berbeda. Di lapangan desa, masyarakat berkumpul dalam balutan semangat merah putih untuk mengikuti Upacara Lanjutan Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Bukan sekadar rutinitas tahunan, upacara ini adalah simbol penghormatan terhadap para pendiri bangsa sekaligus ikrar untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam kehidupan masa kini.

"Kemerdekaan bukan hanya cerita sejarah, tetapi denyut nadi yang menghidupi langkah bangsa."

Kebersamaan yang Menyatu dalam Barisan

Sejak matahari belum tinggi, warga dari berbagai kalangan sudah berdatangan: perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, hingga orang tua. Barisan yang tersusun rapi mencerminkan wajah kebersamaan, seakan menegaskan bahwa kemerdekaan adalah milik semua, tanpa terkecuali.

Menggali Makna 80 Tahun Kemerdekaan

Delapan puluh tahun perjalanan bangsa adalah capaian luar biasa, namun juga menjadi pengingat bahwa tugas menjaga negeri belum usai. Dalam konteks pedesaan seperti Simbang, makna kemerdekaan diwujudkan melalui kerja nyata: membangun ekonomi lokal, memperkuat gotong royong, menjaga tradisi, serta mendidik generasi muda.

"Kemerdekaan sejati bukan hanya bebas dari penjajahan, tetapi mampu berdiri tegak dengan martabat dan karya."

Doa dan Harapan untuk Negeri

Upacara ditutup dengan doa bersama. Di balik lantunan doa, terselip harapan akan bangsa yang lebih damai, adil, dan sejahtera. Wajah-wajah warga memancarkan ketulusan, bahwa meski tinggal di desa, cinta tanah air tetap mengakar kuat.

Desa Simbang menunjukkan bahwa semangat nasionalisme tidak hanya lahir dari hiruk pikuk kota besar, tetapi juga tumbuh dari kesederhanaan kehidupan desa. Dari desa, api kemerdekaan terus dijaga agar tetap menyala, menjadi penerang bagi masa depan bangsa.